Senin, 27 November 2017

Assalamu'alaikum :)

 Suatu hari, berkumpulah raja - raja, menteri, hulubalang, rakyat dan lain lain. Datanglah sepasang suami istri yang miskin dihadapannya. Maka dilemparilah mereka  dengan kayu dan batu sampai bengkak dan berdarah. Raja pun mendukung perlakuan rakyatnya itu agar mengusir mereka hingga ke tepi hutan. Pada malam hari, si Miskin itu tidur di dalam hutan dan siang hari mereka pergi ke dalam negeri untuk mencari rezekinya. Si Miskin datanglah ke kampung dan pasar, tetap saja ia mendapat perlakuan yang sama yaitu diusir dengan dilempari batu dan kayu. Maka sepanjang perjalanan menangislah ia karena rasa lapar dan dahaga terus menjeratnya. 

Setelah itu ia bertemu dengan tempat orang membuang sampah. Berhentilah ia disana, maka dicarinya sampah yang bisa dimakan olehnya. Ia menemukan ketupat basi  dengan sebatang tebu dan di makannya lah makanan sisa tersebut sampai terisi kembali tenaganya.

Setelah berapa lamanya hamil lah 3 bulan istri si Miskin itu. Maka isterinya meminta agar bisa makan buah Mempelam yang di tanam oleh raja. Berangkatlah si Miskin itu mencari buahnya kepasar, ia masih ragu dan takut kalau ia akan diusir. Akhirnya si Miskin itu bicara, mengutarakan apa keinginannya datang kepasar. Ia tidak muluk muluk minta buah mempelam yang bagus yang sudah busuk saja pun ia bersyukur. Perkataan si Miskin itu terdengar banyak orang, luluh hati mereka mendengar perkataan si miskin. Alangkah baiknya orang orang pasar memberikan banyak rezeki kepada si miskin, ada yang memberi nasi, kain baju dan buah buahan. Dengan bahagianya ia pulang menemui istrinya. Tetap saja istrinya menolak pemberian suaminya itu, karena yang ia mau hanyalah buah yang ditanam oleh sang raja. Dengan semangatnya si Miskin itu pergi menemui raja untuk meminta buah. Beruntungnya ia, sang raja mau memberikan buah kepada si Miskin, dan akhirnya isteri si Miskin pun bisa makan buah yang ditanam raja. 

3 bulan berlalu, semakin besar kandungannya. Kali ini istri si Miskin meminta buah nangka untuk dimakannya. Langsung saja si Miskin pergi ke Istana untuk menemui raja dengan maksud tujuannya. Akhirnya si Miskin mendapat buah nangka tersebut dan pulang menemui istrinya. Dengan senang istrinya bisa memakan buah nangka dari raja. 

Waktunya telah tiba, istri si Miskin pun melahirkan anak laki laki yang elok parasnya, diberi nama Markaromah yang artinya hiduo dalam kesukaran. Pada suatu hari si Miskin ingin menggali lubang untuk membangun gubuk keluarganya tinggal, ketika ia sedang menggali tanah, ditemukannya sebuah harta karun yang berisi emas dan tiada habisnya. Akhirnya si Miskin itu pun hidup tidak sesuai dengan namanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar